Berita terbaru dari Jepang menyampaikan bahwa pemerintah setempat mulai memberlakukan kebijakan baru terkait pengunjung turis asing yang ingin berkunjung ke sejumlah kuil dan tempat bersejarah di negara tersebut.

Berita terbaru dari Jepang menyampaikan bahwa pemerintah setempat mulai memberlakukan kebijakan baru terkait pengunjung turis asing yang ingin berkunjung ke sejumlah kuil dan tempat bersejarah di negara tersebut. Kebijakan ini diberlakukan karena semakin tingginya jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke kuil-kuil terkenal di Jepang, dan sekaligus untuk mengatasi perilaku tidak sopan atau berulah yang sering dilakukan oleh sebagian dari mereka.

Seperti diketahui, Jepang memiliki banyak kuil dan tempat suci yang menjadi destinasi wisata populer, baik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Namun, belakangan ini muncul sejumlah laporan mengenai turis asing yang tidak menghormati adat dan budaya setempat, seperti berbicara keras, merokok sembarangan, mengambil foto tanpa izin, bahkan melakukan tindakan yang dianggap tidak sopan di area kuil. Hal ini memicu kekhawatiran dan ketidaknyamanan bagi pengunjung dan masyarakat setempat.

Sebagai solusi, pemerintah Jepang memutuskan untuk menerapkan sistem biaya masuk yang harus dibayar oleh turis asing yang ingin mengunjungi kuil tertentu. Kebijakan ini tidak berlaku untuk wisatawan domestik, melainkan hanya untuk pengunjung dari luar negeri. Tujuannya adalah agar pengunjung lebih menghargai dan menjaga kesucian tempat tersebut, serta memberi efek jera bagi mereka yang berbuat tidak sopan.

Besaran biaya masuk ini bervariasi tergantung dari kuil dan tingkat fasilitas yang disediakan. Biasanya, tarifnya berkisar antara 500 hingga 2000 yen (sekitar Rp 60.000 hingga Rp 250.000). Beberapa kuil juga menawarkan paket tur dan pengalaman budaya yang menyertakan biaya tambahan. Selain sebagai pengontrol perilaku, dana dari biaya masuk ini juga akan digunakan untuk pemeliharaan, pelestarian, dan pengembangan fasilitas di area kuil, sehingga pengunjung dapat menikmati pengalaman yang lebih baik.

Selain itu, pihak pengelola kuil juga menegaskan bahwa mereka akan meningkatkan pengawasan dan penegakan aturan agar pengunjung tetap menghormati adat dan aturan yang berlaku. Pihak berwenang juga mengingatkan agar wisatawan asing yang berkunjung untuk selalu berperilaku sopan, mengikuti petunjuk, dan menghormati budaya Jepang.

Kebijakan ini menuai beragam tanggapan. Sebagian menyambut positif karena dianggap sebagai langkah yang tepat untuk menjaga kelestarian dan kesucian tempat bersejarah. Di sisi lain, ada juga yang menganggap bahwa biaya tambahan bisa menjadi hambatan bagi wisatawan dengan budget terbatas. Namun, secara umum, kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan rasa hormat dari wisatawan asing terhadap budaya Jepang.

Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan pengalaman berkunjung ke kuil di Jepang akan menjadi lebih tertata dan penuh hormat, serta dapat memberikan manfaat jangka panjang baik bagi pelestarian budaya maupun pengembangan sektor pariwisata di negara Sakura tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *